PENDEKATAN INQUIRY MELALUI METODE ACTIVE
KNOWLEDGE SHARING
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA
DIDIK
Oleh: Jawi"Marbawi"Al-Kurdy
Sejak pertama kali manusia lahir ke dunia, memiliki dorongan untuk
menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang alam sekitar di sekelilingnya
merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki
keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indera penglihatan,
pendengaran, pengecapan dan indera-indera lainnya hingga dewasa, keingintahuan
manusia secara terus menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya.
Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna (meaningfull) manakala
didasari oleh keingintahuan itu.
Keingintahuan seseorang dilakukan melalui proses belajar mengajar di
lembaga pendidikan baik itu yang bersifat formal ataupun non formal.
Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik
yang berlangsung dalam situasi edukatif
untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik
antara guru dan peserta didik itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya
proses belajar mengajar.
Dewasa ini berbagai macam upaya telah dilakukan oleh seorang guru untuk
mendapatkan hasil yang optimal dalam memberikan materi pelajaran, namun upaya
tersebut selalu menemui jalan terjal dan berliku sehubungan dengan banyaknya peserta
didik yang kurang memahami mata pelajaran yang diajarkan oleh seorang guru.
Persoalannya adalah : “Apakah hal ini terjadi karena kekurangannya guru dalam
menguasai penggunaan model pembelajaran dan metode yang baik kepada peserta
didik?, Atau sebaliknya pemahaman peserta didik yang lemah dalam mencerna dan
menerima pelajaran dari seorang guru?
Kedua persoalan di atas, merupakan persoalan yang sangat urgen untuk
diteliti dan diidentifikasi agar mendapatkan jalan terang bagi guru dan peserta
didik sebagai subjek dan objek dalam melaksanakan proses kegiatan belajar
mengajar di sekolah.
Hasil belajar peserta didik akan mencapai nilai yang optimal dan maksimal
jika seorang guru pandai dalam memilih metode. Penulis berkeyakinan tiap orang
tua menghendaki anaknya memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Adapun yang
dimaksud hasil belajar di sini adalah hasil yang dicapai oleh peserta didik
setelah melakukan kegiatan belajar yang tercermin pada nilai raport dengan
menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh madrasah yang
bersangkutan. Menurut Deni Koswara dalam Buku Bagaimana Menjadi Guru Kreatif (2008:78), menjelaskan bahwa “hasil
belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia ingin menerima
pengalaman belajar yang optimal dan dapat dicapai dari kegiatan belajar di
sekolah untuk pelajaran”.
Pembelajaran Inkuiri
Secara umum, istilah “inquiry”
berkaitan dengan masalah dan penulisan untuk menjawab suatu masalah. Inquiry
merupakan suatu proses untuk mengajukan pertanyaan dan mendorong semangat
belajar para peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sebagai
sebuah metode mengajar yang berorientasi pada latihan meneliti dan
mempertanyakan, istilah ini sejajar dengan metode pemecahan masalah, berpikir
reflektif dan atau “discovery”. (Sapriya.Pendidikan IPS. Bandung: CV Yasindo Multi Aspek,2008:112). Menurut para ahli,
pendekatan inkuiri merupakan upaya yang dimaksudkan untuk mengatasi masalah
kebosanan peserta didik dalam belajar di kelas. Pendekatan ini cukup ampuh
karena proses belajar lebih terpusat kepada peserta didik (student-centred instruction) daripada kepada guru (teacher- centred instruction). (Ibid.
hlm:113)
Tujuan dan Peranan Pembelajaran Inkuiri
Metode pembelajaran inkuiri di samping mengantarkan peserta didik pada
tujuan instruksional tingkat tinggi, tetapi dapat juga memberi tujuan iringan (nurturant effect) sebagai berikut:
1.
Memperoleh keterampilan
untuk memproses secara Ilmiah (mengamati, mengumpulkan dan mengorganisasikan
data, mengidentifikasikan variabel, merumuskan, dan menguji hipotesis, serta
mengambil kesimpulan).
2.
Lebih berkembangnya daya
kreativitas anak.
3.
Belajar secara mandiri dan
lebih memahami hal-hal yang mendua
Pelaksanaan penggunaan metode pembelajaran inkuiri mempunyai peranan
penting baik bagi guru maupun para peserta didik antara lain sebagai berikut:
1.
Menekankan kepada proses
perolehan informasi oleh peserta didik.
2.
Membuat konsep diri peserta
didik bertambah dengan penemuan- penemuan yang diperolehnya.
3.
Memiliki kemampuan untuk
memperbaiki dan memperluas penguasaan keterampilan dalam proses memperoleh
kognitif para peserta didik.
4.
Penemuan-penemuan yang
diperoleh peserta didik dapat menjadi kepemilikannya dan sangat sulit
melupakannya.
5.
Tidak menjadikannya guru
sebagai satu-satunya sumber belajar, karena peserta didik belajar dengan
memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar. (Sumiati.Metode Pembelajaran. Bandung: CV.Wacana Prima.2009.Hlm:103)
Metode Active Knowledge Sharing dan Langkah-langkah Pelaksanaannya
Strategi pembelajaran active
knowledge sharing adalah merupakan satu di antara puluhan bahkan mungkin
ratusan strategi yang digunakan untuk lebih memberikan ruang bagi peserta didik
dalam belajar. Strategi ini diharapkan akan menciptakan sebuah proses belajar
mengajar lebih menjanjikan masa depan putra-putri bangsa sehingga mereka yang
mempunyai bibit unggul bukannya malah mati di sekolah.
Konsep pendidikan modern tidak lagi menjadikan murid sebagai objek dalam
pendidikan. Murid tidak lagi dianggap sebagai sebuah kaleng kosong yang harus
diisi oleh guru akan tetapi sebaliknya. Dalam konsep pendidikan modern, peserta
didik dituntut peran aktifnya dalam pendidikan khususnya di dalam proses
belajar mengajar. Peserta didik diminta untuk mencari sendiri pengetahuan yang
mereka butuhkan dengan bimbingan guru disamping tugas guru sebagai penyebar
informasi yang baik.
Metode Active Knowledge Sharing, yaitu strategi pembelajaran dengan
berbagi pengetahuan secara aktif diantara peserta didik. Ini adalah sebuah cara
yang baik untuk menarik para peserta didik dengan segera kepada materi
pelajaran yang diajarkan. Kita dapat menggunakannya untuk mengukur tingkat
pengetahuan para peserta didik selagi pada saat yang sama melakukan beberapa
bangunan tim (team building).
Strategi tersebut bekerja dengan
beberapa pelajaran dan dengan beberapa materi pelajaran. Strategi
pembelajaran active knowledge sharing
yang telah penulis paparkan di atas yang merupakan salah satu strategi
pembelajaran dalam konsep pendidikan modern diharapkan dapat memberikan sebuah
proses belajar mengajar yang aktif. Berikut prosedur yang dipersiapkan dalam menggunakan strategi pembelajaran ini
adalah :
1.
Menyiapkan sebuah daftar pertanyaan yang berkaitan dengan materi
pelajaran yang akan diajarkan, kategori yang disertakan, diantaranya:
a. Kata-kata yang harus didefinisikan;
b. Pertanyaan-pertanyaan pilihan ganda mengenai fakta atau konsep;
c. Orang-orang yang harus dikenali;
d. Pertanyaan-pertanyaan mengenai aksi-aksi yang dapat diambil
seseorang dalam situasi-situasi tertentu;
e. Kalimat-kalimat yang tidak lengkap.
2.
Meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan sebaik yang mereka jawab.
3.
Mengajak peserta didik
berkeliling ruangan dengan mencari peserta didik lain yang dapat menjawab
berbagai pertanyaan yang mereka tidak ketahui bagaimana menjawabnya. Peserta
didik didorong untuk saling membantu satu sama lainnya.
4.
Peserta didik dikumpulkan
kembali seisi kelas sambil mengulas jawaban-jawabannya. Jawaban-jawaban yang
tidak terisi oleh peserta didik diisi dan dijawab oleh guru. (Mel Silberman. Active Learning, 101 Pembelajaran Aktif.
Depok: Pustaka Insan Madani. 2009. Hlm:82)
Kerangka Berpikir
Kerangka
berpikir adalah merupakan titik tolak dari sebuah penulisan yang kebenarannya
diakui oleh penulis itu sendiri dan merupakan jembatan untuk menyusun hipotesis
sebagai argumentasi logis, rasional dan kritis mengenai hubungan atau
keterkaitan antar variabel penulisan yang disusun oleh penulis berdasarkan
hasil komparasi, analisis dan sintesis teori. Kerangka berpikir pun tidak
disusun berdasarkan pada common sense atau
akal sehat si penulis, namun berdasarkan pada hasil kajian yang handal. (Tim
Penyusun Revisi Pedoman Penulisan Skripsi FITK, Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah,
2011.Hlm:48)
Untuk itu dalam penulisan ini, penulis mengambil kerangka berfikir,
bahwa: Pendekatan inkuiri (Inquiry Approach)
merupakan upaya yang dimaksudkan untuk mengatasi masalah kebosanan peserta
didik dalam belajar di kelas, selain itu pembelajaran inkuiri juga menekankan
kepada aktifitas peserta didik secara maksimal untuk mencari dan menemukan,
artinya pendekatan inkuiri menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar.
Dalam proses pembelajaran, peserta didik tidak hanya berperan sebagai
penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka
berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri.
Sedangkan metode Active Knowledge Sharing yaitu strategi pembelajaran dengan berbagi
pengetahuan secara aktif diantara peserta didik. Ini adalah sebuah cara yang
baik untuk menarik para peserta didik dengan segera kepada materi pelajaran
yang diajarkan.
Secara
sederhana penulis merumuskan kerangka berpikir bahwa “Semakin baik strategi pembelajaran
pendekatan inquiry metode active knowledge sharing, maka semakin
tinggi pula hasil belajar peserta didik”.
Demikian artikel ini disusun semoga memberikan
manfaat bagi guru dalam memodifikasi sekaligus menerapkan berbagai
metode pembelajaran khususnya penerapan
metode active knowledge sharing. Bagi penulis, dapat menambah
pengetahuan yang lebih matang dalam bidang pengajaran dan menambah wawasan
dalam bidang penelitian, sehingga dapat dijadikan sebagai latihan dan pengembangan
teknik-teknik yang baik khususnya dalam membuat karya tulis ilmiah, juga
sebagai kontribusi nyata bagi dunia pendidikan.
No comments:
Post a Comment