Tuesday, October 21, 2014

METODE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK



PENDEKATAN INQUIRY MELALUI  METODE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING
DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK
Oleh: Jawi"Marbawi"Al-Kurdy


Sejak pertama kali manusia lahir ke dunia, memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang alam sekitar di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak ia lahir ke dunia. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal segala sesuatu melalui indera penglihatan, pendengaran, pengecapan dan indera-indera lainnya hingga dewasa, keingintahuan manusia secara terus menerus berkembang dengan menggunakan otak dan pikirannya. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna (meaningfull) manakala didasari oleh keingintahuan itu.
Keingintahuan seseorang dilakukan melalui proses belajar mengajar di lembaga pendidikan baik itu yang bersifat formal ataupun non formal.
Proses kegiatan belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif  untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan peserta didik itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar.
Dewasa ini berbagai macam upaya telah dilakukan oleh seorang guru untuk mendapatkan hasil yang optimal dalam memberikan materi pelajaran, namun upaya tersebut selalu menemui jalan terjal dan berliku sehubungan dengan banyaknya peserta didik yang kurang memahami mata pelajaran yang diajarkan oleh seorang guru. Persoalannya adalah : “Apakah hal ini terjadi karena kekurangannya guru dalam menguasai penggunaan model pembelajaran dan metode yang baik kepada peserta didik?, Atau sebaliknya pemahaman peserta didik yang lemah dalam mencerna dan menerima pelajaran dari seorang guru?
Kedua persoalan di atas, merupakan persoalan yang sangat urgen untuk diteliti dan diidentifikasi agar mendapatkan jalan terang bagi guru dan peserta didik sebagai subjek dan objek dalam melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Hasil belajar peserta didik akan mencapai nilai yang optimal dan maksimal jika seorang guru pandai dalam memilih metode. Penulis berkeyakinan tiap orang tua menghendaki anaknya memperoleh hasil belajar yang memuaskan. Adapun yang dimaksud hasil belajar di sini adalah hasil yang dicapai oleh peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar yang tercermin pada nilai raport dengan menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh madrasah yang bersangkutan. Menurut Deni Koswara dalam Buku Bagaimana Menjadi Guru Kreatif (2008:78), menjelaskan bahwa “hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia ingin menerima pengalaman belajar yang optimal dan dapat dicapai dari kegiatan belajar di sekolah untuk pelajaran”.

Pembelajaran Inkuiri
Secara umum, istilah “inquiry” berkaitan dengan masalah dan penulisan untuk menjawab suatu masalah. Inquiry merupakan suatu proses untuk mengajukan pertanyaan dan mendorong semangat belajar para peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Sebagai sebuah metode mengajar yang berorientasi pada latihan meneliti dan mempertanyakan, istilah ini sejajar dengan metode pemecahan masalah, berpikir reflektif dan atau “discovery”. (Sapriya.Pendidikan IPS. Bandung: CV Yasindo Multi Aspek,2008:112). Menurut para ahli, pendekatan inkuiri merupakan upaya yang dimaksudkan untuk mengatasi masalah kebosanan peserta didik dalam belajar di kelas. Pendekatan ini cukup ampuh karena proses belajar lebih terpusat kepada peserta didik (student-centred instruction) daripada kepada guru (teacher- centred instruction). (Ibid. hlm:113)

Tujuan dan Peranan Pembelajaran Inkuiri
Metode pembelajaran inkuiri di samping mengantarkan peserta didik pada tujuan instruksional tingkat tinggi, tetapi dapat juga memberi tujuan iringan (nurturant effect) sebagai berikut:
1.         Memperoleh keterampilan untuk memproses secara Ilmiah (mengamati, mengumpulkan dan mengorganisasikan data, mengidentifikasikan variabel, merumuskan, dan menguji hipotesis, serta mengambil kesimpulan).
2.         Lebih berkembangnya daya kreativitas anak.
3.         Belajar secara mandiri dan lebih memahami hal-hal yang mendua
Pelaksanaan penggunaan metode pembelajaran inkuiri mempunyai peranan penting baik bagi guru maupun para peserta didik antara lain sebagai berikut:
1.         Menekankan kepada proses perolehan informasi oleh peserta didik.
2.         Membuat konsep diri peserta didik bertambah dengan penemuan- penemuan yang diperolehnya.
3.         Memiliki kemampuan untuk memperbaiki dan memperluas penguasaan keterampilan dalam proses memperoleh kognitif para peserta didik.
4.         Penemuan-penemuan yang diperoleh peserta didik dapat menjadi kepemilikannya dan sangat sulit melupakannya.
5.         Tidak menjadikannya guru sebagai satu-satunya sumber belajar, karena peserta didik belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar. (Sumiati.Metode Pembelajaran. Bandung: CV.Wacana Prima.2009.Hlm:103)

Metode Active Knowledge Sharing dan Langkah-langkah Pelaksanaannya
Strategi pembelajaran active knowledge sharing adalah merupakan satu di antara puluhan bahkan mungkin ratusan strategi yang digunakan untuk lebih memberikan ruang bagi peserta didik dalam belajar. Strategi ini diharapkan akan menciptakan sebuah proses belajar mengajar lebih menjanjikan masa depan putra-putri bangsa sehingga mereka yang mempunyai bibit unggul bukannya malah mati di sekolah.
Konsep pendidikan modern tidak lagi menjadikan murid sebagai objek dalam pendidikan. Murid tidak lagi dianggap sebagai sebuah kaleng kosong yang harus diisi oleh guru akan tetapi sebaliknya. Dalam konsep pendidikan modern, peserta didik dituntut peran aktifnya dalam pendidikan khususnya di dalam proses belajar mengajar. Peserta didik diminta untuk mencari sendiri pengetahuan yang mereka butuhkan dengan bimbingan guru disamping tugas guru sebagai penyebar informasi yang baik.
Metode Active Knowledge Sharing, yaitu strategi pembelajaran dengan berbagi pengetahuan secara aktif diantara peserta didik. Ini adalah sebuah cara yang baik untuk menarik para peserta didik dengan segera kepada materi pelajaran yang diajarkan. Kita dapat menggunakannya untuk mengukur tingkat pengetahuan para peserta didik selagi pada saat yang sama melakukan beberapa bangunan tim (team building).
Strategi tersebut bekerja dengan beberapa pelajaran dan dengan beberapa materi pelajaran. Strategi pembelajaran active knowledge sharing yang telah penulis paparkan di atas yang merupakan salah satu strategi pembelajaran dalam konsep pendidikan modern diharapkan dapat memberikan sebuah proses belajar mengajar yang aktif. Berikut prosedur yang dipersiapkan dalam menggunakan strategi pembelajaran ini adalah :
1.         Menyiapkan sebuah daftar pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran yang akan diajarkan, kategori yang disertakan, diantaranya:
a.       Kata-kata yang harus didefinisikan;
b.      Pertanyaan-pertanyaan pilihan ganda mengenai fakta atau konsep;
c.       Orang-orang yang harus dikenali;
d.      Pertanyaan-pertanyaan mengenai aksi-aksi yang dapat diambil seseorang dalam situasi-situasi tertentu;
e.       Kalimat-kalimat yang tidak lengkap.
2.         Meminta peserta didik untuk menjawab pertanyaan sebaik yang mereka jawab.
3.         Mengajak peserta didik berkeliling ruangan dengan mencari peserta didik lain yang dapat menjawab berbagai pertanyaan yang mereka tidak ketahui bagaimana menjawabnya. Peserta didik didorong untuk saling membantu satu sama lainnya.
4.         Peserta didik dikumpulkan kembali seisi kelas sambil mengulas jawaban-jawabannya. Jawaban-jawaban yang tidak terisi oleh peserta didik diisi dan dijawab oleh guru. (Mel Silberman. Active Learning, 101 Pembelajaran Aktif. Depok: Pustaka Insan Madani. 2009. Hlm:82)

Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir adalah merupakan titik tolak dari sebuah penulisan yang kebenarannya diakui oleh penulis itu sendiri dan merupakan jembatan untuk menyusun hipotesis sebagai argumentasi logis, rasional dan kritis mengenai hubungan atau keterkaitan antar variabel penulisan yang disusun oleh penulis berdasarkan hasil komparasi, analisis dan sintesis teori. Kerangka berpikir pun tidak disusun berdasarkan pada common sense atau akal sehat si penulis, namun berdasarkan pada hasil kajian yang handal. (Tim Penyusun Revisi Pedoman Penulisan Skripsi FITK, Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2011.Hlm:48)
Untuk itu dalam penulisan ini, penulis mengambil kerangka berfikir, bahwa: Pendekatan inkuiri (Inquiry Approach) merupakan upaya yang dimaksudkan untuk mengatasi masalah kebosanan peserta didik dalam belajar di kelas, selain itu pembelajaran inkuiri juga menekankan kepada aktifitas peserta didik secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya pendekatan inkuiri menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar.
Dalam proses pembelajaran, peserta didik tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. Sedangkan metode Active Knowledge Sharing yaitu strategi pembelajaran dengan berbagi pengetahuan secara aktif diantara peserta didik. Ini adalah sebuah cara yang baik untuk menarik para peserta didik dengan segera kepada materi pelajaran yang diajarkan.
Secara sederhana penulis merumuskan kerangka berpikir bahwa “Semakin baik strategi pembelajaran pendekatan inquiry metode active knowledge sharing, maka semakin tinggi pula hasil belajar peserta didik”.
Demikian artikel ini disusun semoga memberikan manfaat bagi guru dalam memodifikasi sekaligus menerapkan berbagai metode pembelajaran khususnya penerapan metode active knowledge sharing. Bagi penulis, dapat menambah pengetahuan yang lebih matang dalam bidang pengajaran dan menambah wawasan dalam bidang penelitian, sehingga dapat dijadikan sebagai latihan dan pengembangan teknik-teknik yang baik khususnya dalam membuat karya tulis ilmiah, juga sebagai kontribusi nyata bagi dunia pendidikan.

No comments:

Post a Comment