ISLAMIC STATE IN IRAQ AND SYRIA
(ISIS)
Oleh: Jawi"Marbawi"Al-Kurdy
A. Sejarah
Berdirinya
Negara Islam (di) Irak dan Syam (Bahasa
Arab: al-Dawlah al-Islāmīyah fī al-Irāq wa-al-Shām, Bahasa
Inggris: Islamic State in Iraq and the
Levant (ISIL) atau Islamic State in Iraq and Syria atau Islamic
State in Iraq and al-Shām (ISIS))
adalah sebuah negara dan kelompok militan jihad yang tidak diakui di Irak dan Suriah. Ada beberapa
nama untuk menyebut kelompok militan di Irak dan Suriah ini. Tidak ada
konsensus tentang bagaimana harus menyebut kelompok militan tersebut.
Pemerintah Amerika Serikat sebagai "Negara Islam di Irak dan
Levan" atau ISIL yang merupakan singkatan dari Islamic State in
Iraq and the Levant. Beberapa media menyebutnya "Negara Islam di
Irak dan Suriah" atau ISIS yang merupakan singkatan dari Islamic
State in Iraq and Syria.[1]
Kelompok ini dalam bentuk aslinya terdiri dari dan
didukung oleh berbagai kelompok pemberontak Sunni, termasuk
organisasi-organisasi pendahulunya seperti Dewan Syura Mujahidin [2] dan Al-Qaeda di
Irak (AQI) [3],
termasuk kelompok pemberontak Jaysh al-Fatiheen, Jund al-Sahaba, Katbiyan Ansar
Al-Tawhid wal Sunnah dan Jeish al-Taiifa al-Mansoura, dan sejumlah suku Irak yang mengaku Sunni.
ISIS dikenal karena memiliki interpretasi atau tafsir yang keras
pada Islam Wahhabi dan kekerasan
brutal
seperti bom bunuh diri, dan menjarah
bank. Target serangan ISIS diarahkan terutama terhadap Muslim Syiah dan Kristen. Pemberontak
di Irak dan Suriah ini telah menewaskan ribuan orang. Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan lebih dari 2.400 warga Irak yang mayoritas
warga sipil tewas sepanjang Juni 2014. Jumlah korban tewas ini merupakan yang
terburuk dari aksi kekerasan di Irak dalam beberapa tahun terakhir. Aksi Negara
Islam Irak dan Suriah (ISIS) ini telah menyebabkan tak kurang dari 30.000 warga
kota kecil di timur Suriah harus
mengungsi. [4]
Tokoh Sentral di Balik Militan ISIS adalah Abu Bakar
al-Baghdadi. Di bawah kepemimpinannya, ISIS menyatakan diri untuk bergabung
dengan Front Al Nusra, kelompok yang menyatakan diri sebagai satu-satunya
afiliasi Al-Qaidah di Suriah. ISIS memiliki
hubungan dekat dengan Al-Qaeda hingga tahun 2014. Namun karena misi
berbelok dari misi perjuangan nasional dengan menciptakan perang sektarian di Irak dan Suriah dan penggunaan
aksi-aksi kekerasan, Al-Qaidah lalu tidak mengakui kelompok ini
sebagai bagian darinya lagi. Abu Bakar al-Baghdadi bahkan bersumpah untuk
memimpin penaklukan Roma. Pemimpin militan ISIS Abu Bakar al-Baghdadi ini juga
menyerukan umat Islam untuk tunduk kepadanya.
ISIS sebelumnya adalah bagian dari Al-Qaidah. Dibawah
kepemimpinan Abu Bakar al-Baghdadi ISIS sempat menyatakan diri bergabung dengan
Front Al Nusra, kelompok yang menyatakan diri sebagai satu-satunya afiliasi Al-Qaidah di Suriah. Namun karena
metode ISIS/ISIL dianggap bertentangan dengan Al-Qaidah lantaran telah berbelok
dari misi perjuangan nasional dengan menciptakan perang sektarian di Irak dan
Suriah, ISIS dianggap tidak lagi sejalan dengan Al-Qaidah. Sebagai balasannya,
Front Al-Nusra lalu melancarkan serangan perlawanan terhadap ISIS/ISIL guna
merebut kembali kontrol atas Abu Kamal, wilayah timur Suriah yang berbatasan
dengan Irak.
Namun karena
kebrutalan dan ambisi dari ISIS yang tidak segan melakukan penyiksaan bahkan
pembunuhan terhadap para penentangnya, ISIS bisa menguasai sebagian besar
wilayah Irak. Bahkan dibawah kepemimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi ISIS
mendeklarasikan Negara Islam di sepanjang Irak dan Suriah dan juga menyatakan
Al-Baghdadi akan menjadi pemimpin bagi umat muslim di seluruh dunia.
Pada 15 Mei 2010 Diangkatlah pemimpin baru yaitu Abu
Bakar Al-Baghdady untuk menggantikan Abu Umar Al Baghdady yang telah meninggal.
Seiring dengan Revolusi di Jazirah Arab yang dikenal dengan Musim
Semi Arab dalam menumbangkan para diktator seperti yang terjadi di
Tunisia, Libya dan Mesir, maka terjadi pula revolusi di Suriah, hanya saja
demonstrasi rakyat di Suriah disambut dengan kekerasan dari Tentara Presiden Bashar
Assad. Akibatnya Rakyat Suriah melakukan perlawaan dalam
kelompok-kelompok bersenjata. Kelompok-kelompok ini dibantu oleh para pejuang
dari luar negeri termasuk dari Negara Islam Irak. Dan ketika kelompok-kelompok
pejuang rakyat Suriah ini akhirnya mampu membebaskan beberapa kota termasuk
wilayah perbatasan dengan Irak maka menyatulah beberapa kota di Irak dan di Suriah
dalam kontrol Negara Islam Irak.
Kenyataan ini akhirnya membuat Negara Islam Irak
mendeklarasikan Negara Islam Irak dan Syam pada 9 April 2013 dengan Pemimpinnya
yaitu Abu Bakar Al-Bagdhdady juga. Pada Maret 2014 wilayah yang telah dikontrol
oleh Negara Islam Irak dan Syam meliputi sekitar 400.000 km2 yang berarti lebih
luas dari beberapa negara Arab seperti Qatar, Emirat Arab, Bahrain, Yaman,
Lebanon dan lain-lain. Pada kota-kota yang berhasil dikuasai Negara Islam Irak
dan Syam menyediakan fasilitas umum meliputi penyediaan listrik, transportasi,
sekolah dengan buku-bukunya, kegiatan ekonomi seperti pasar, toko, pabrik roti,
layanan internet, media (koran), pengadilan dan pengamanan dari kriminalitas.
Tidak seperti di wilayah Irak, maka di wilayah Syuriah
ISIS terlibat konflik dengan kelompok pejuang Syuriah lain seperti Jabhat An
Nusrah, Jabhah Islamiyah, Ahrar AS Syam dan lain-lain. Untuk meredakan konflik
antar kelompok pejuang Suriah ini kemudian para ulama yang dianggap netral
menggelar inisiatif untuk membentuk mahkamah syariah. Tetapi inisiatif ini
tidak berjalan karena ISIS menolak pembentukan mahkamah syariah. Akibat dari
penolakan ini dan karena statemen-statemen ISIS yang menyatakan bahwa
kelompok-kelompok lain sebagai kafir (takfiri), maka kelompok lainnya
menganggap ISIS sebagai khawarij. Sehingga para ulama membagi konflik di Suriah
ini menjadi 3 pertentangan aliran yaitu Syiah (dari pemerintah pimpinan
Presiden Bashar Assad) kemudian kelompok Khawarij (ISIS) dan kelompok
Ahlussunnah waljamaah (dari kelompok pejuang Syuriah lainnya seperti Jabhat An
Nusra, Ahrar As Syam, Jabhah Islamiyah dan lain-lain).
B.
Biografi ISIS
Peta Wilayah Negara Islam Irak dan
Syam[5]
![]() |
Letak
Geografis : 33°21′LU 43°46′BT
Diproklamasikan : 9
April 2013[1]
Pengakuan : Tidak
ada
C.
Ideologi
ISIS adalah kelompok ekstremis yang mengikuti ideologi
garis keras Al-Qaidah dan mematuhi prinsip-prinsip jihad global.
Seperti Al-Qaidah dan
kelompok-kelompok jihad modern
lainnya, ISIS muncul dari ideologi Ikhwanul
Muslimin, kelompok pertama di dunia Islam di akhir tahun 1920-an
di Mesir yang mengikuti
interpretasi anti-Barat yang ekstrim Islam, mempromosikan kekerasan sektarian
dan menganggap mereka yang tidak setuju dengan penafsiran sebagai kafir dan murtad. Atas
tindakannya yang merusak pusara-pusara suci dan pembongkaran kuburan para nabi
dan awliya yang shaleh di Irak, Mufti Pemerintah Mesir, Prof. Dr. Syauqi Allam
mengecam tindakan ISIS dan menganggapnya tidak sesuai dengan ajaran mazhab
Islam yang mana pun dan bertentangan dengan kewajaran manusia. [6]
Bahkan ISIS dianggap lebih berbahaya ketimbang Al-Qaidah karena
mempunyai ribuan personel pasukan perang, yang siap mendeklarasikan perang
terhadap mereka yang dianggap bertentangan atau menentang berdirinya negara
Islam.[18] Mereka menjadi
kekuatan politik baru yang siap melancarkan serangan yang jauh lebih brutal
daripada Al-Qaidah. Gerakan
revolusi yang mulanya mempunyai misi mulia untuk menggulingkan rezim otoriter
ini berubah menjadi tragedi. ISIS menjadi sebuah kekuatan baru yang siap
melancarkan perlawanan sengit terhadap rezim yang berkuasa yang dianggap tidak
mampu mengemban misi terbentuknya negara Islam. Ironisnya, mereka mengabsahkan
kekerasan untuk menindas kaum minoritas dan menyerang rezim yang tidak sejalan
dengan paradigma negara Islam. ISIS menjadi
kekuatan politik riil dengan ideologi yang jelas dan wilayah yang diduduki
dengan cara-cara kekerasan. [7]
D.
Tujuan
Dari awal sampai pada pembentukan negara
Islam murni telah menjadi salah satu tujuan utama dari ISIS. [8]
Menurut wartawan Sarah Birke, salah satu "perbedaan yang signifikan"
antara Front Al-Nusra dan ISIS adalah bahwa ISIS
"cenderung lebih fokus pada membangun pemerintahan sendiri di wilayah yang
ditaklukkan". Sementara kedua kelompok berbagi ambisi untuk membangun
sebuah negara Islam, ISIS dengan "jauh lebih kejam ... melakukan serangan
sektarian dan memaksakan hukum syariah secara segera".[9]
ISIS akhirnya mencapai tujuannya pada tanggal 29 Juni 2014, ketika itu dihapus
"Irak dan Levant" dari namanya, dengan mulai menyebut dirinya sebagai
Negara Islam, dan menyatakan wilayah okupasi di Irak dan Suriah sebagai kekhalifahan baru. [10]
Pada pertengahan 2014, kelompok ini merilis sebuah video
berjudul "The End of Sykes-Picot"
berbahasa Inggris kebangsaan Chili bernama Abu Safiya. Video ini mengumumkan
niatan kelompok ini untuk menghilangkan semua perbatasan modern antara
negara-negara Islam Timur Tengah, khususnya mengacu pada perbatasan yang
ditetapkan oleh Perjanjian Sykes-Picot selama Perang Dunia I. [11]
E.
Pusat Manajemen
Pelayanan Publik
Negara Islam Irak dan Syam mendirikan satu lembaga pusat
khusus yang membawahi berbagai aktivitas Negara terkait pelayanan publik.
Departemen itu bernama “Al Idaaroh Al
Islaamiyyah lil Khidmati al ‘Aammah” atau yang berarti “Administrasi Islami
Untuk Pelayanan Publik”, dengan dikepalai oleh seorang Direktur bernama Abu
Jihad asy Syami. Kantor Al Idaaroh Al Islamiyyah menyediakan semua layanan
kebutuhan dasar bagi warga dan kebutuhan umum lain seperti air, listrik ,
tepung (sembako), perawatan fasilitas umum, kebersihan lingkungan jalur
komunikasi, sampai transportasi umum. Dalam penyediaan listrik dan saluran
komunikasi, Al Idarooh Al Islamiyyah merilis daftar tarif ↵listrik hingga batas maksimal serta tarif internet dengan
harga murah.
Al Idarooh Al
Islamiyyah sudah bekerja di hampir seluruh penjuru negeri, terutama Suriah
Utara yang menjadi basis terkuat Negara Islam Irak dan Syam.
F.
Wilayah yang
diklaim
Pada tanggal 13 Oktober 2006, kelompok ini mengumumkan
pembentukan Negara Islam Irak, yang mengklaim otoritas atas kegubernuran Irak
di Baghdad, Anbar, Diyala, Kirkuk, Salah al-Din, Ninawa, dan bagian
dari Babil. [12] Setelah 2013 ekspansi kelompok ke Suriah dan pengumuman
Negara Islam Irak dan Levant, jumlah wilâyah-provinsi-yang diakui meningkat
menjadi 16. Selain tujuh wilâyah Irak, divisi Suriah, sebagian besar berbaring
sepanjang batas provinsi yang ada, yaitu Al Barakah, Al Kheir, Al Raqqah, Al
Badiya, Halab, Idlib, Hama, Damaskus dan Latakia. Di Suriah, kursi kekuasaan ISIS berada di Kegubernuran
Ar-Raqqah. Pemimpin utama ISIS, termasuk Abu Bakr al-Baghdadi, diketahui
telah mengunjungi ibukota provinsi tersebut, Raqqah. [13]
G.
Keuangan
Sebuah studi dari 200 dokumen -surat pribadi, laporan
pengeluaran dan daftar nama- diambil dari keanggotaan Al-Qaeda di Irak dan
Negara Islam Irak yang dilakukan oleh RAND Corporation pada tahun
2014. Ditemukan bahwa dari tahun 2005 sampai 2010, sumbangan dari luar hanya sebesar
5% dari anggaran operasional kelompok, dengan sisanya dibesarkan di Irak. Dalam
periode waktu yang diteliti, pos-pos yang diperlukan untuk mengirim hingga 20%
adalah pendapatan hasil dari penculikan, pemerasan dan kegiatan lainnya ke
tingkat berikutnya dari pemimpin kelompok itu. Komandan tingkat tertinggi
kemudian akan mendistribusikan dana untuk pos-pos provinsi atau lokal yang
sedang dalam kesulitan atau membutuhkan uang untuk melakukan serangan. Catatan
menunjukkan bahwa Negara Islam Irak tergantung pada uang tunai anggota dari
Mosul, yang kepemimpinan digunakan untuk menyediakan dana tambahan untuk
berjuang secara militan di Diyala, Salahuddin dan Baghdad. [14]
Pada pertengahan 2014, intelijen Irak mengorek informasi
dari operasi ISIS yang mengungkapkan bahwa organisasi memiliki aset senilai US
$ 2 miliar,[32] menjadikannya
kelompok jihad terkaya di dunia. Sekitar tiga perempat dari jumlah ini dikatakan
diwakili oleh aset yang disita setelah kelompok mengambil Mosul pada bulan
Juni 2014, termasuk mungkin US $ 429.000.000 dijarah dari bank sentral Mosul,
serta jutaan tambahan dan sejumlah besar emas batangan yang dicuri dari bank
lain di Mosul. [15]
ISIS secara rutin melakukan pemerasan, dengan menuntut
uang dari sopir truk dan mengancam akan meledakkan bisnis, misalnya. Merampok
bank dan toko emas telah menjadi sumber pendapatan lain. Kelompok ini secara
luas dilaporkan telah menerima dana dari pendonor swasta di negara-negara
Teluk, baik Iran dan Perdana
Menteri Irak Nouri
al-Maliki menuduh Arab Saudi dan Qatar telah mendanai
ISIS, meskipun tidak dilaporkan ada bukti bahwa hal ini terjadi. [16]
Kelompok ini juga diyakini menerima dana yang cukup besar
dari operasinya di Timur Suriah, di mana ia telah mengkomandoi ladang minyak
dan terlibat dalam menyelundupkan bahan baku dan artefak arkeologi. ISIS juga
menghasilkan pendapatan dari produksi minyak mentah dan menjual tenaga listrik
di Suriah utara. Beberapa listrik ini kabarnya dijual kembali kepada pemerintah
Suriah.
[17]
H.
Peralatan
ISIS telah menggunakan rudal Stinger ke udara, M198
howitzer, senjata DShK yang dipasang pada truk, senjata anti-pesawat,
tembak dorong otomatis dan setidaknya satu rudal Scud. [18]
Ketika ISIS menaklukan Mosul pada bulan Juni 2014, mereka
menyita sejumlah helikopter Blackhawk UH-60 dan pesawat kargo yang ditempatkan
di sana. Namun, menurut Peter Beaumont dari The
Guardian, tampaknya tidak mungkin bahwa ISIS akan mampu
menempatkan mereka. [19]
ISIS menangkap bahan nuklir dari Mosul University pada
Juli 2014. Dalam sebuah surat kepada Sekretaris Jenderal PBB Ban
Ki-moon, duta PBB Irak, Mohamed Ali Alhakim mengatakan bahwa
bahan-bahan tersebut telah disimpan di universitas dan "dapat digunakan
dalam pembuatan senjata kenacuran massal". Ahli nuklir menganggap sebagai
ancaman signifikan. Juru bicara Badan Tenaga Atom Internasional Gill Tudor
mengatakan bahwa bahan-bahan yang disita adalah "kelas rendah dan tidak
akan menyajikan keselamatan, keamanan yang signifikan atau resiko proliferasi
bagi nuklir".[20]
I.
Referensi
Abu Mohammad. "Letter dated 9 July
2005". Office of the Director of National
Intelligence. Diakses 22
July 2014. See page 2 onwards.
Allam, Hannah
(23 June 2014). "Records show how Iraqi
extremists withstood U.S. anti-terror efforts". McClatchy DC News. Diakses 25 June
2014.
Beaumont, Peter
(12 June 2014). How effective is ISIS compared
with the Iraqi army and the Kurdish peshmerga? . The Guardian. Diakses 14 June
2014.
Black, Ian (19 June
2014). "Saudi Arabia rejects Iraqi
accusations of Isis support". The Guardian. Diakses 19 June 2014.
Birke, Sarah
(27 December 2013). "How al-Qaeda Changed the
Syrian War". New York Review of Books. Diakses 22
July 2014.
Bozorgmehr,
Najmeh; Kerr, Simeon (25 June 2014). "Iran-Saudi proxy war heats
up as Isis entrenches in Iraq". Financial Times. Diakses 29 June 2014.
Bulos, Nabih
(20 June 2014). "Islamic State of Iraq and
Syria aims to recruit Westerners with video". Los Angeles Times. Diakses 23
June 2014.
Carey, Glen;
Haboush, Mahmoud; Viscusi, Gregory (26 June 2014). "Financing Jihad: Why ISIS Is
a Lot Richer Than Al-Qaeda". Bloomberg News. Diakses 19 July 2014.
Chulov, Martin
(15 June 2014). "Iraq arrest that exposed
wealth and power of Isis jihadists". The Guardian. Diakses 16 June
2014.
Cowell, Alan
(10 July 2014). Low-Grade’ Nuclear Material Is
Seized by Rebels in Iraq, U.N. Says. The New York Times. Diakses 15 July 2014.
Durden, Tyler
(10 June 2014). Al Qaeda Militants Capture US
Black Hawk Helicopters In Iraq. Zero Hedge. Diakses 14 June 2014.
Fisher, Max (12
June 2014). "How ISIS is exploiting the
economics of Syria's civil war". Vox. Diakses 17 June 2014.
Hauslohner,
Abigail (13 June 2014). "Jihadist expansion in Iraq
puts Persian Gulf states in a tight spot". The Washington Post. Diakses
18 June 2014.
How did 800 ISIS fighters rout 2
Iraqi divisions. Military Times. 12 June 2014. Diakses 14 June 2014.
Iraqi City in Hands of
Al-Qaida-Linked Militants. Voice of America. 4 January 2014. Diakses 16 Januari
2014.
Iraqi PM Maliki says Saudi, Qatar
openly funding violence in Anbar. Reuters. 9 March 2014
ISIS 'Southern Division' praises
foreign suicide bombers". The Long War Journal. 9 April 2014. Diakses 2
June 2014.
ISIS leader calls on Muslims to
'build Islamic state. BBC News. 1 July 2014. Diakses 2 July 2014.
Lake, Eli;
Dettmer, Jamie; De Visser, Nanette. Iraq's Terrorists Are Becoming a
Full-Blown Army. 11 June 2014. The Daily Beast. Diakses 15 July 2014.
Lister, Tim (13
June 2014). "ISIS: The first terror group
to build an Islamic state?". CNN. Diakses 14 June 2014.
Maliki: Saudi and Qatar at war
against Iraq. Aljazeera. 9
March 2014
Maliki accuses Saudi Arabia of
backing rebels. Al Arabiya. 17 June 2014. Diakses 17 June 2014.
McCoy, Terrence
(13 June 2013). "ISIS, beheadings and the
success of horrifying violence". The Washington Post. Diakses 23 June 2014.
McCoy, Terrence
(12 June 2014). "ISIS just stole $425
million, Iraqi governor says, and became the 'world's richest terrorist
group'". The
Washington Post. Diakses 18 June 2014.
McGrath,
Timothy (2 July 2014). "Watch this English-speaking
ISIS fighter explain how a 98-year-old colonial map created today's
conflict". Los Angeles Times. GlobalPost. Diakses 22 July 2014.
Misi Berbelok, ISIS Tak Akur
dengan Al-Qaidah. Tempo.co diakses tanggal 16 Juli 2014
Moore, Jack (11
June 2014). "Mosul Seized: Jihadis Loot
$429m from City's Central Bank to Make Isis World's Richest Terror Force". International Business Times UK. Diakses 19
June 2014.
Prothero,
Mitchell (14 July 2014). "Iraqi army remains on
defensive as extent of June debacle becomes clearer". Stars and
Stripes. Diakses 15 July 2014.
Rogin, Josh (14
June 2014). "America's Allies Are Funding
ISIS". The Daily Beast. Diakses 19
June 2014.
Sherlock, Ruth
(10 July 2014). "Iraq jihadists seize
'nuclear material', says ambassador to UN". The Telegraph. Diakses 15 July
2014.
Solomon, Erika
(28 April 2014). "Syria's jihadist groups
fight for control of eastern oilfields". Financial Times. Diakses 17
June 2014.
State of emergency: ISIS militants
overrun Iraq city of 1.8mn, free 2,500 prisoners. RT. 18 June 2014. Diakses 22 July 2014.
The Rump Islamic Emirate of Iraq. The Long
War Journal. 16 October 2006. Diakses 2 June 2014.
Tran, Mark;
Weaver, Matthew (30 June 2014). "Isis announces Islamic
caliphate in area straddling Iraq and Syria". The Guardian. Diakses 6 July
2014.
US-made Stinger missiles have
likely fallen into ISIS hands, officials say. Fox News. 16 June 2014. Diakses 21 June 2014.
Zuhairi
Misrawi, Dilema ISIS di Timur Tengah, Majalah Detik Edisi 14 - 20 Juli 2014. Hlm 72. Download di http://majalah.detik.com
[1] New York Times misalnya menyebut kelompok militan ini
dengan Negara Islam di Irak dan Suriah atau ISIS yang merupakan singkatan
dari Islamic State in Iraq and Syria. Kompas.com diakses 16 Juli 2014
[4] Bulos, Nabih
(20 June 2014). "Islamic State of Iraq and
Syria aims to recruit Westerners with video". Los Angeles Times. Diakses 23
June 2014
[5] Iraqi
City in Hands of Al-Qaida-Linked Militants. Voice of America. 4 January 2014. Diakses 16 Januari
2014
[6] Mufti Mesir
Syauqi juga menegaskan bahwa aksi brutal organisasi teroris ISIS yang berujung
pada agresi atas kesucian pusara-pusara dan makam-makam itu sama sekali tidak
berhubungan dengan Islam. islamindonesia.co.id diakses 16
Juli 2014
[7] Zuhairi
Misrawi, Dilema Isis di Timur Tengah, Majalah Detik Edisi 14 - 20 Juli 2014. Hlm 72. Download di http://majalah.detik.com
[8] Abu Mohammad. "Letter dated 9 July
2005". Office of the Director of National
Intelligence. Diakses 22
July 2014. See page 2 onwards
[9] Birke, Sarah
(27 December 2013). "How al-Qaeda Changed the
Syrian War". New York Review of Books. Diakses 22
July 2014
[10] Tran, Mark;
Weaver, Matthew (30 June 2014). "Isis announces Islamic
caliphate in area straddling Iraq and Syria". The Guardian. Diakses 6 July
2014
[11] McGrath,
Timothy (2 July 2014). "Watch this English-speaking
ISIS fighter explain how a 98-year-old colonial map created today's
conflict". Los Angeles Times. GlobalPost. Diakses 22 July 2014
[12] "ISIS' 'Southern Division'
praises foreign suicide bombers". The Long War Journal. 9 April 2014. Diakses 2
June 2014
[13] Allam, Hannah
(23 June 2014). "Records show how Iraqi
extremists withstood U.S. anti-terror efforts". McClatchy DC News. Diakses 25 June
2014
[14] Chulov, Martin
(15 June 2014). "How an arrest in Iraq
revealed Isis's $2bn jihadist network". The Guardian. Diakses 17 June
2014
[15] Lister, Tim (13
June 2014). "ISIS: The first terror group
to build an Islamic state?". CNN. Diakses 14 June 2014
[16] Carey, Glen;
Almashabi, Deema (16 June 2014). "Jihadi Recruitment in Riyadh
Revives Saudi Arabia's Greatest Fear". Bloomberg News. Diakses 17
June 2014
[17] "US-made Stinger missiles
have likely fallen into ISIS hands, officials say". Fox News. 16 June 2014. Diakses 21 June 2014
[18] Durden, Tyler
(10 June 2014). "Al Qaeda Militants Capture
US Black Hawk Helicopters In Iraq". Zero Hedge. Diakses 14 June 2014
[19] Cowell, Alan
(10 July 2014). "‘Low-Grade’ Nuclear Material
Is Seized by Rebels in Iraq, U.N. Says". The New York Times. Diakses 15
July 2014
[20] Sherlock, Ruth
(10 July 2014). "Iraq jihadists seize
'nuclear material', says ambassador to UN". The Telegraph. Diakses 15 July
2014

No comments:
Post a Comment